BUDIDAYA IKAN ALIGATOR

Cara Budidaya dan Ternak Ikan Aligator (Ikan Buaya)

http://ternakhe.blogspot.com/2015/10/cara-budidaya-dan-ternak-ikan-aligator.htmlCara Budidaya dan Ternak Ikan Aligator (Ikan Buaya) Apakah kamu tahu mengenai ikan ini?Ada yang tahu ada juga yang tidak pastinya.Ikan ini memiliki moncong panjang seperti buaya dan memliki badan yang panjang,dan terdiri dari berbagai jenis ikan,inilah yang membuat ikan ini menjadi ikan hias.

Suhu yang di kehendaki oleh ikan ini berkisa 20-250 derajat cecius,untuk memeliharanya di aquarium dibutuhkan berbagai jenis

Pakan Ikan 
Karena ikan ini adalah ikan karnivora jadi ikan ini dapat di beri pakan berupa pakan-pakan hidup seperti ikan2 kecil,udang,dan beberapa serangga.Yang sangat di rekomondasikan adalah anakan ikan lele daripada pakan dan ikan kecil laiinya.Tapi,tetaplah memberikan pakan yang bervariasi agar ikan kamu tidak bosan dengan makanan yang kamu berikan.

budidaya ikan aligator

Perkembangbiakan
Perkembangbiakan ikan ini dapat di lakukan di aquarium dan kolam dengan suhu berkisar 25 derajat celius hingga 28 derajat celcius,dengan menggabungkan 2 jantan dan 1 betina.Setelah terjadi pembuahan maka telur akan bersebaran di permukaan air dan akan tenggelam ke dasar air.Ikan ini dapat bertelur hingga 1100 butir.Jika kamu binggung cara membedakan jantan dan betina beginilah caranya:
Betina:Ukuran tubuh lebih besar,sirip anal rata
Jantan:Ukuran tubuh lebih kecil,sirip anal tampak berjumbai
Jika Burayak sudah mulai bermunculan beri makan mereka dengan kutu air dan artemia dan sampai ikan-ikan kecil sesuai dengan besarnya mulut burayak kamu.
 
 MENGENAL SOSOK IKAN ALIGATOR
Ikan Aligator merupakan ikan hias tergolong unik dalam banyak hal ikan ini memiliki bentuk tubuh silindris memanjang menyerupai terpedo. Sirip punggung dan sirik dubur aligator terletak pada bagian belakang tubuh pada posisi hampir berlawanan. Mulutnya bermoncong panjamg, mirip buaya. Oleh karena itu, ikan ini disebut ikan buaya. Ikan yang bergigi tajam ini dilindungi sisik yang berfungsi sebagai perisai. Sisiknya merupakan ganoid berbentuk intan yang saling bertaut.
Ikan aligator umumnya berwarna coklat atau kehijauan pada bagian atas tubuhnya. Namun, pada beberapa jenis memiliki totol berwarna hitam. Bagian bawah tubuhnya, yaiyu daerah perut,berwarna agak terang. Warna daging aligator kemerahan, sedangkan telur kehitaman. Ikan aligator jantan memiliki testis, sedangkan betina memiliki ovarium selain itu, ikan tersebut memiliki jantung,hati,ginjal,dan saluran pencernaan. Pada ikan betina, hati penting dalam pembentukan bakal kuning telur. Ikan aligator sukatr dibedakan antara jantan dengan betina. Perbedaannya akan terlihat bila sudah mencapai kematangan zonat.

KEMATANGAN GONAD
Kematangan gonad ikan alligator memerlukan waktu yang cukup  lama dan biasanya dicapai setelah setelah ikan berukuran besar. Kematangan gonad ditandai dengan peningkatan indeks gonadosomatik (IGS), yaitu perbandingan antara bobot gonad dan bobot tubuh yang dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi tinggi tingkat kematangan gonad seekor betina, semakin tinggi pula nilai indeks gonadosomatik. Hal ini ditandai dengan semakin besarnya perut induk betina.
Induk betina yang sudah benar-benar matang gonad, perutnya membesar samapi ke arah anus. Induk betina yang sudah siap memijah akan memiliki warna urogenital yang merah. Sementara jantan yang sudah mencapai kematangan gonad, biasanya diurut dari bagian dada kea rah ujung ekor akan mengeluarkan cairan sperma berwarna putih. Tanda inilah dapat digunakan untuk membedakan antara induk jantan dan betina dengan mudah.
 
tanaman-tanaman air ( Imitasi atau Buatan ),pasir dan bebatuan karena itu adalah habitat alaminya dan membuat ikan ini tidak gampang stres.Dan jika ingin di satukan dengan ikan lainnya sebaiknya ukurannya seimbang karena ikan ini tidak akan segan-segan untuk menyerang ikan lainnya.Ikan ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.
SARANA PEMIJAHAN  
Adapun sarana pemijahan  yang digunakan berupa wadah dan alat pemijahan.
a.  Wadah pemijahan
Kepadatan di kolam induk umumnya 1 ekor /2 m2. Oleh karena itu. Pemijahan biasanya dilakukan di akuarium berukuran 120 cm x 60 cm x 50 cm. Akuarium tersebut dapat diisi dengan seekor induk betina berukuran 50 cm dan 3 ekor induk jsntsn berukursn lebih kecil. Sementara untuk akuarium yang berukuran 200 cm x 70 cm x 70 cm, dapat dipelihara sebanyak 2 ekor induk betina dan 4 ekor induk jantan.
b. Alat pemijahan
Peralatan pemijahan yang digunakan untuk kelengkapan pemijahan di antaranya plastik hitam, serokan, ember, baskom dan tali rafia.
 
SELEKSI INDUK 
Sebelum dipijahkan, induk jantan dan betina harus dipuaskan (diberok) terlebih dahulu dan diadaptasikan terhadap lingkungan yang baru. Pemuasan dan adaptasi tersebut dapat mengurangi stres dan meningkatkan sensivitas hormon. Induk perlu diberi pakan yang teratur dan beragam jenisnya agar diperoleh gizi yang seimbang.
Kepadatan ikan di dalam suatu wadah dapat memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan gonad ikan. Kepadatan yang rendah agak kurang baik karena akan mudah mengalami stres. Pada pemeliharaan calon induk di kolam yang permukaannya relatif luas, aerasi tidak diperlukan asal pergantian air bagus. Bila pemeliharaan dilakukan di akuarium dengan permukaan terbatas, kepadatan penebaran relatif tinggi, dan pergantian air kontinu maka sebaiknya aerasi diberikan. 

PEMIJAHAN BUATAN
Ikan alligator tidak dapat dibiakkan secara alaimiah di dalam wadah budi daya. Oleh karena itu, digunakan cara lain dalam pengembangbiakannya , yaitu dengan hormon. Pengembangbiakan ini biasa disebut kawin suntik atau kawin rangsang (induced breeding).
a. Penyuntikan hormo
Beberapa praktisi akuakultur sudah berhasil membiakan ikan aligator sejak beberapa tahun lalu. Hormon yang pernah digunakan bermacam-macam, mulai dari hipofisis ikan mas, HCG, sampai Humogen. Akan tetapi tampaknya paling cocok ialah oviprim berisi a-LHRH dan antidopamin. Penyuntikan dilakukan dua kali. Suntikan pertama diberikan sebanyak 30% dari dosis dan suntikan kedua diberikan sebanyak 70% . Suntikan pertama bertujuan untuk menyeragamkan pematangan, sedangkan suntikan kedua untuk mendorong ovulasi. Suntikan pertama dikenal sebagai prepatory injection (suntikan persiapan) dan suntikan kedua dikenal sebagai decisive injection (suntikan penentu). Adapun rentan waktu antara suntikan pertama dengan suntikan kedua adalah 13 jam, tergantung suhu air. Pada suhu yang tinggi, rentan waktu tersebut diperpendek menjadi 8-10 jam.
 
b. Cara pemijahan
Ovulasi pemijahan sudah dapat terjadi pada tujuh jam setelah penyuntikan kedua. Tingkah laku pemijahan  dialam pada prinsipnya sama untuk ikan buaya. Pertama seekor betina yang berukuran besar dan siap memijah akan menyelinap masuk ke dalam kumpulan jantan dan membentuk kelompok kecil. Induk jantan kemudian mendekati betina dan mendorongnya memijah dengan merangsang ujung hidungnya. Setelah itu, betina memisahkan diri dari kelompoknya untuk meletakkan telur. Proses pemijahan tersebut berlansung dengan mengeluarkan suara percikan dan bunyi kapakan sirip di air.
 
INKUBASI DAN PENETASAN
 Inkubasi dan penetasan  dilakukan didalam akuarium terpisah. Penetasan telur ikan buaya berlangsung lama. Biasanya telur menetas dalam 6=-8 hari setelah pemijahan. Ujung ekor tampak mulai mencuat pada hari kedua, tetapi penetasan yang sempurna baru terjadi padea 6-7 hari setelah penetasan.  Selanjutnya, telur yang telah menjadi larva menghabiskan kuning telur selama seminggu. Setelah itu, larva mulai memakan pakan yang berasal dari luar tubuhnya. Setelah menetas, larva menempel ke tanaman air dengan alat seperti cakram pada ujung moncongnya sampai berukuran panjang tiga per empat inci. Organ tersebut kemudian menghilang ketika ikan tumbuh dewasa.
 
PERAWATAN LARVA
Setelah embrio menetas seluruhnya menjadi larva, dilakukan pergantian air. Air yang digunakan harus sudah berada di dalam tandon selama 24 jam dan diaerasi. Tujuannya agar air pengganti memiliki kualitas yang sama dengan media hidup larva.
Untuk pemeliharaan 40 ekor ikan aligator sampai berukuran 1 inci, digunakan akuarium berukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm. bila ukuran ikan telah mencapai 2 inci, akuarium yang sama masih dapat digunakan dengan kepadatan 20 ekor per akuarium. Namun, bila ikan alligator berukuran 3 inci, jumlah ikan alligator dalam akuarium sebaiknya hanya 15 ekor. Setelah lewat dari 4 inci, pemeliharaan sebaiknya dilakukan di dalam bak berukuran besar atau di kolam pemeliharaan yang banyak pakan alaminya.
Perawatan larva ikan alligator harus dilakukan dengan seksama karena larva masih berukuran kecil dan kondisinya masih lemah. Walaupun ikan  buaya yang berukuran besar memiliki alat  pernapasan tambahan, ikan buaya yang berukuran larva sampai 3 inci masih memerlukan aerasi, ikan akan lemah, mudah mengalami stress, kemudian akan mati. Perkembangan alat pernapasan tambahan pada ikan alligator merupakan salah satu faktor yang perlu diteliti dalam dunia budidaya ikan.
 
Pemberian artemia dilakukan sampai larva berumur seminggu. Larva ikan alligator berukuran besar sehingga harus diberi kutu air (Daphnia Sp). Pemberian larva ikan harus diselingi dengan cacing. Tujuannya adalah untuk menghemat biaya karna harga cacing jauh lebih murah dari harga larva ikan.
            Meskipun ikan alligator tergolong ikan yang tahan terhadap lingkungan yang buruk, pergantian air harus tetap dilakukan. Tujuannya agar air pengganti memiliki kualitas yang sama dengan media hidup anak ikan dan frekuensi pergantian air bergantung pada jenis dan jumlah pakan yang digunakan.
 
SARANA DAN PERAWATAN
Ada tiga komponen dalam budi daya yang perlu diperhatikan, yaitu wadah budi daya, organisme budi daya, dan lingkungan budi daya. Ketiga komponen ini terkait satu sama lainnya.
1.   Wadah
      Ukuran ikan alligator besar dalam pemeliharaannya diperlukan wadah yang berukuran besar pula. Ukuran wadah, terutama bila menggunakan akuarium, harus disesuaikan dengan panjang ikan. Meskipun tergolong karnivora, ikan buaya dapat dipelihara pada kepadatan yang relatif tinggi. Ikan buaya ternyata dapat hidup damai dengan sesamanya di dalam ruang yang sempit karena tidak memiliki teritori khusus.
Pemeliharaan ikan buaya dapat dilakukan pada berbagai wadah budi daya seperti kolam, bak semen, tangki fiber, atau akuarium.
 

GANGGUAN PENYAKIT
            Gangguan penyakit adalah hal yang tidak diinginkan oleh peternak ikan. dapat dibayangkan, bila jerih payah memelihara selama beberapa bulan habis dalam sehari oleh penyakit. Penyakit umumnya timbul setelah ikan mengalami stress. Agar ikan sehat, sebaiknya hindari stress pada ikan peliharaan.
1. Stress
Secara sederhana stress dapat dikatakan sebagai suatu kondisi saat ikan mengalami tekanan secara fisiologis. Adapun penyebab ikan stress bermacam-macam, seperti penanganan ikan secara kasar, kondisi lingkungan buruk, adanya ikan lain yang agresif, dan sebagainya. Bila tingkat stress yang dialami ringan, ikan dapat pulih kembali. Namun bila tingkat stress yang dialami terlampau berat, ikan tidak dapat menahannya dan akan mengalami penurunan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit.
2. Penyakit
Adapun penyakit yang sering menyerang ikan alligator diantaranya disebabkan oleh cacing jangkar dan jamur.
a.  Cacing jangkar (Lernea)
Walaupun disebut cacing jangkar, parasit ini sebernarnya disebabkan oleh sejenis udang renik dari kelas kopepoda. Serangan ditandai dengan adanya sosok cacing jangkar yang menempel pada badan ikan. jenis cacing jangkar betina dapat dikenali dengan mudah karena menempel di permukaan kulit ikan. ukuran cacing tersebut dapat mencapai 10 mm.
 
Serangan cacing jangkar lebih banyak terjadi pada ikan yang dipelihara di kolam, terutama kolam dengan pergantian air yang buruk. Penyebabnya adalah adanya ikan pembawa parasit cacing jangkar adalah ikan seribu. Cacing jangkar dapat menyerang seluruh permukaan tubuh. Parasit ini dapat dijumpai di badan, sirip, insang, dan bahkan mata ikan. Cacing jangkar tersebut membenamkan bagian kepalanya yang berbentuk jangkar ke dalam tubuh jaringan ikan. selanjutnya, ikan yang ditempeli cacing jangkar akan menggosokkan bagian tubuhnya ke suatu permukaan. Akibatnya, pada bagian kulit yang terserang akan berwarna merah dan terbentuk benang putih kehijauan yang merupakan reaksi inflamasi dari daerah yang terserang.
 Untuk ikan yang telah terserang, pengobatan dapat dilakukan secara manual. Ikan yang terserang cacing jangkar tersebut diangkat, lalu ditempatkan pada kain yang lembab. Cacing jangkar kemudian ditarik dengan pinset. Setelah itu, bekas luka dioles kapas yang telah dicelupkan anti bakteri seperti betadin, merkurokrom, dan sebagainya. Selanjutnya ikan dimasukkan di air bersih pada bak perawatan agar tidak terinfeksi oleh bakteri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh dan Cara Membuat Kerajinan dari Limbah anorganik

Kerajinan limbah anorganik keras dan contoh karya

soal dan jawaban tentang sistem transportasi